Cara Membuat Pesan GDPR Google Adsense di Blog dan Website

Cara Membuat Pesan GDPR Google Adsense di Blog dan Website



Berdasarkan Kebijakan Izin Pengguna Uni Eropa Google, pemilik website atau blog yang telah menayangkan iklan kepada pengguna di Wilayah Ekonomi Eropa (EEA) & Inggris Raya paling lambat 16 Januari 2024 diwajibkan membuat pesan izin General Data Protection Regulation (GDPR).


Dalam bahasa Indonesia GDPR berarti Peraturan Perlindungan Data Umum khususnya di wilayah ekonomi Eropa dan Inggris Raya. GDPR juga merupakan undang-undang perlindungan data di Eropa yang telah berlaku mulai bulan Mei 2023. Jadi, setiap blog yang telah menayangkan iklan Google Adsense dan blog tersebut bisa diakses dari wilayah Eropa, Google menyarankan menggunakan pesan GDPR.


Apakah GDPR Berpengaruh Pada Pendapatan Google Adsense?

Jika blog dan website tidak menampilkan pesan GDPR, apakah berpengaruh pada pendapatan Adsense? jawabannya adalah Tidak.


Pesan dan aturan GDPR ini harus dipatuhi, tetapi tidak mempengaruhi pendapatan iklan di Adsense. Pesan GDPR hanya menggiring pengunjung blog bahwa mereka bersedia menerima atau tidak data mereka disimpan.


Website dan blog menyimpan beberapa data pribadi dalam bentuk cookies. Semetara Google menggunakan data ini untuk menampilkan iklan.


Berikut ini adalah panduan lengkap cara membuat pesan GDPR Google Adsense di blog dan website WordPress atau Blogspot/Blogger. Pemilik blog dan website yang telah menayangkan iklan Google Adsense bisa mengikuti cara membuat pesan GDPR dengan mengikuti langkah-langkah di bawah ini.


Cara Membuat Pesan GDPR Google Adsense di Blog


Pesan GDPR hanya bisa dibuat oleh orang yang telah memiliki akun Google Adsense dan blog atau website yang telah menayangkan iklan dari Google. Selain website, pesan GDPR juga berlaku untuk iklan Adsense yang tayang di aplikasi seperti Ad Mob.


Abaikan jika blog belum menanyangkan iklan Google Adsense. Di bawah ini adalah langkah-langkah membuat pesan GDPR.


  1. Login ke akun Google Adsense milik Anda.
  2. Pilih menu Privasi & Pesan.
  3. Gulir ke bawah dan pilih GDPR.
  4. Kemudian klik tombol Buat Pesan GDPR.
  5. Pilih Situs – Tambahkan nama situs – Tambahkan URL kebijakan privasi – Tambahkan logo situs.
  6. Berikan checklist pada situs yang akan menayangkan pesan GDPR.
  7. Klik Konfirmasi.
  8. Pilih Bahasa – Inggris.
  9. Opsi Izin Pengguna – Pilih Izinkan atau Kelola Opsi.
  10. Kepentingan yang Sah – Default.
  11. Partner Iklan – Default.
  12. Tambahkan tujuan untuk penggunaan Anda sendiri – Default.
  13. Klik tombol Lanjutkan.


Contoh dari pengisian Pilih Situs adalah seperti dibawah ini.



Selanjutnya Anda akan diarahkan ke halaman desain menampilkan pesan GDPR di halaman blog. Untuk tampilan standarnya adalah seperti di bawah ini.




Di halaman desain pesan GDPR untuk blog dan website WordPress, Anda bisa mengganti warna tulisan, logo dan memilih font yang digunakan. Jika dirasa tidak perlu melakukan perubahan, langsung klik tombol Tayangkan.


Selamat! Anda sudah siap untuk memublikasikan pesan – klik tombol OKE.


Dalam pemberitahuan juga menerangkan bahwa pesan GDPR akan tayang atau muncul di blog dan website setelah waktu satu jam.


Setelah pesan GDPR tayang di blog atau website, Anda bisa melihat statistiknya. Statistik menampilkan data berupa berapa kali pesan GDPR di tampikan, Rasio traffic EEA & Inggris Raya dan Rasio memilih memberi izin.


Contoh nya seperti gambar di bawah ini.




Jika penasaran dengan tampilan live pesan GDPR di blog dan website yang dibuat mengikuti panduan ini. Dibawah adalah contoh tampilan live pesan GDPR Google Adsense di blog dan website setelah mengikuti panduan. Pesan GDPR hanya muncul jika blog dan website di akses dari wilayah ekonomi Eropa dan Inggris Raya.


Untuk mencobanya, Anda bisa menggunakan VPN dan akses blog dan website yang telah menayangkan pesan GDPR.


Demikian panduan lengkap tentang cara membuat pesan GDPR Google Adsense di blog dan website.


Panduan ini juga bisa diikuti untuk membuat pesan GDPR di blog yang menggunakan CMS seperti Blogger, WordPress, Drupal, Joomla atau website dan blog yang dibuat sendiri menggunakan CodeIgniter dan Laravel.